MenurutPhelim, sembilan pertanyaan soal HAM yang ditanyakan pada para politisi adalah persoalan paling mendesak untuk dilindungi di Indonesia. Berisi tentang hak perempuan, pengungsi dan pencari suaka, kebebasan berkeyakinan, hingga persoalan Papua. Para politisi diberi tenggat hingga 16 Mei untuk menjawab kesembilan pertanyaan tersebut. Kamu rajin curhat di media sosial? Kalau iya, sebaiknya jawab dulu beberapa pertanyaan ini sebelum post di media sosial. Berdasarkan data yang dirangkum Messiah University, 73% dari pengguna internet dunia, aktif di media sosial. Nah, sebanyak 92% rekruter menggunakan media sosial untuk menemukan dan menilai kandidat. Jejak digital berpengaruh pada peluangmu dilirik oleh rekruter. Makanya, penting untuk mempertimbangkan apa yang akan kamu post di media sosial. Yuk, cek apa saja pertanyaannya di bawah ini. 1. Siapa followers-mu? Sebelum posting di media sosial, kamu harus tahu dulu siapa orang-orang yang mem-follow akunmu. Jika banyak rekan sekantor, usahakan jangan membicarakan hal-hal jelek tentang perusahaan. Karena, bisa saja ada rekan sekantor yang mengadukan apa yang kamu tulis ke atasan. Bukan hanya sekadar digunjingkan, kamu juga berisiko dapat teguran dari HRD jika postinganmu dirasa menyinggung perusahaan. 2. Siapa yang kamu dukung? Mengikuti hal yang sedang tren memang bisa membuat kamu tampak selalu up to date. Namun, tetaplah bersikap netral jika ada topik kontroversial. Hindari mendukung bisnis yang mengundang polemik dan jangan mengutarakan opini terlalu keras, terutama jika kamu adalah pendatang baru. Pertimbangkan followers-mu, karena bisa-bisa ada yang merasa tersinggung jika kamu memihak salah satu. 3. Apakah perlu marah-marah di media sosial? Meluapkan kekesalan, kekecewaan, dan emosi yang meledak-ledak di media sosial mungkin bisa membuatmu sedikit lega. Padahal, menurut penelitian yang dirangkum situs Promolta, cara tersebut tidak membantu, lho. Citramu justru bisa jadi buruk, apalagi jika dilihat rekan sekantor atau atasan yang jadi followers. Hindari posting komentar negatif atau gosip apabila sedang bermasalah dengan orang lain. Coba kirimkan pesan pribadi atau mengutarakannya secara langsung. 4. Apakah kamu posting di platform yang tepat? Tiga media sosial terpopuler yakni Twitter, Facebook, dan Instagram memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut konten yang cocok untuk masing-masing media sosial menurut Digital School of Marketing Twitter berita, pesan, link ke pengumuman, engage dengan followers melalui retweet atau merespons tweet mereka. Facebook cocok untuk organisasi, post panjang, media untuk menyebarkan informasi tentang perusahaan seperti pengumuman, produk baru, atau artikel pendek, album foto-foto event. Instagram visual, posting gambar berkualitas tinggi, caption informatif atau engaging 5. Apakah postinganmu diperlukan? © Jangan sampai kamu malah oversharing di media sosial. Oversharing terjadi ketika kamu membagikan hal apapun yang dilakukan. Sampai-sampai, followers pun tahu kapan kamu makan dan apa yang kamu makan untuk sarapan, makan siang, hingga makan malam. Hati-hati karena oversharing malah bisa membuka privasi, bahkan membahayakan keamanan kamu. 6. Apakah kamu terus membicarakan tentang dirimu? Tidak ada yang suka orang yang hanya membicarakan diri sendiri. Begitupun di media sosial. Seimbangkan sesumbar dengan pujian. 7. Apakah kamu men-stalking orang lain? Ambisi dan kegigihan kadang diperlukan, tapi jangan sampai melampaui batas. Hindari bersikap agresif, ya. Apalagi jika yang kamu stalking adalah rekan sekantor. 8. Apakah kamu spamming? Terlalu sering posting, apalagi kalau kontennya tidak bermanfaat atau menarik, bisa membuat followers-mu mengeklik tombol unfollow. 9. Sudahkah minta izin sebelum tag orang lain? © Kamu ingin posting foto makan malam dengan rekan kantor, tapi mungkin tak semua orang suka di-tag karena masalah privasi. Apalagi kalau foto mereka mengandung aib atau ada anak-anak di dalamnya. Sebaiknya izin dulu sebelum tag orang lain, karena biasanya postinganmu juga akan muncul di profil atau feed followers mereka. 10. Sudah berpikir dua kali sebelum komentar? Jangan membuat dirimu terlihat kurang bijaksana dengan tidak mengecek ulang apa yang kamu komentari atau bagi kepada orang lain. Usahakan selalu mengecek kredibilitas sebuah postingan dan hindari membuat kesimpulan sendiri, ya. 11. Apakah kamu menggunakan akun yang benar? Tak jarang seseorang memiliki lebih dari satu akun di media sosial yang sama, terutama jika ia adalah social media specialist atau manager. Jangan sampai kamu posting di akun yang. Misalnya, urusan pribadi di-post di akun perusahaan. Bisa gawat, lho. 12. Apakah kamu lebih banyak mendengar daripada berbicara? Apakah kamu sudah mengetahui orang, organisasi, atau situasi yang kamu komentari? Meluangkan waktu untuk mendengar bisa menyelamatkanmu dari mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya. 13. Sudahkah kamu berterima kasih? © Berterimakasihlah pada orang-orang yang sudah engage denganmu di media sosial. Contohnya, jawablah komentar atau pertanyaan dari followers-mu dan balaslah pesan pribadi dari mereka. Nah itulah 13 pertanyaan penting sebelum kamu posting di media sosial. Panduan di atas hanya membicarakan sedikit dari etiket, etika, dan profesionalisme di media sosial. Untuk menghasilkan konten media sosial yang lebih berkualitas dan efektif, kamu bisa cek tips-tips lain dari Glints. Yuk, klik di sini untuk temukan dan baca ragam artikel bermanfaat dari Glints. 10 Questions to Ask Before Posting and Commenting on Social Media What You Need To Consider Before You Post On Social Media 4 Things to Consider Before Posting on Social Media
Sepertimenindas secara pribadi, cyberbullying (juga dikenal sebagai penindasan online) diulang, perilaku disengaja yang dimaksudkan untuk mengolok-olok, merendahkan, atau melecehkan seseorang di posisi yang kurang kuat. Sebaliknya, cyberbullying menggunakan media elektronik dan teknologi informasi sebagai sarana untuk melakukan pelecehan.
Dengan adanya media sosial memang membuat interaksi di masyarakat berubah sangat drastis. Dulu FB, Twitter dan lain-lain digunakan hanya untuk berkomunikasi, namun sekarang mulai dari promosi hingga jualan bisa dilakukan di sana. Bisa dibilang adanya media sosial ini sangat membantu dalam kehidupan bermasayrakat dan hampir tak bisa dipisahkan. Bicara soal medsos, tentu kita pernah dong masuk-masuk dalam sebuah forum yang disukai. Namun kadang ada saja netizen dalam forum itu bikin pertanyaan yang tak sempat terpikirkan. Entah mereka benar jenius atau seratus persen kocak, pertanyaannya sukses bikin banyak orang sakit kepala. Lalu seperti apa pertanyaan-pertanyaan itu? Simak ulasan berikut. Nah, kalau sedang marah namanya juga ikut ganti jadi Siti Madriah
. Siti Badriah kalo baik [sumber gambar] Bener itu, teman saya dulu penjaga kamar mayat setelah enam bulan dia jadi mayat meninggal Lama dipenjara [sumber gambar] Mimpi kering kali yah, kan aspal kalau siang panas Polisi tidur mimpi basah [sumber gambar] Beli dari online shop kali bang
.. atau kafannya dijahit di Maman Taylor Kuntilanak pakai daster [sumber gambar] Beda server masbro, jadinya sulit nyampe dan mesti pakai VPN dulu Ilmu santet ke orang asing [sumber gambar] Kemarin malah coba masukin WC ke Sabun malah kagak bisa Sabun masuk WC [sumber gambar] Ide bagus ini, pembangkit listrik tenaga jelangkung PLTJ Jelangkung tenaga listrik [sumber gambar] Gimana mesti jawab perntanyaan yang satu ini ya? Film kapal titanic [sumber gambar] Silahkan tanyakan pada Grass yang moving-moving jurusan yang berubah [sumber gambar] Jadi siapa itu sebenarnya Rohana? mencari Rohana [sumber gambar]Tuh bingung sendiri kan dengan pertanyaan nyeleneh yang diajukan oleh netizen Indonesia, kalau begini sekelas profesor pun jadi puyeng. Entah mereka serius atau memang guyonan saja yang jelas peranyaan tersebut sukses bikin ngakak. Hal itu mungkin jadi bukti kreatifnya netizen zaman now.
Sedangkancara termudah sekaligus paling sulit dilakukan adalah dengan meninggalkan media sosial, baik untuk sementara saja hingga kondisi kita membaik atau betul-betul berhenti bermain media sosial. Kalau sudah terlalu toxic dan berasa diri kita jadi terlalu tertekan karenanya, kita bisa log out dulu dari media sosial dan lebih menikmati hidup
Soal Essay Materi Media Sosial10. Bagaimana Cara Mengatasi Kecanduan Media Sosial?JawabanKecanduan Media Sosial? Begini Tips Ampuh Mengatasinya1. Fokus pada Orang di Sekelilingmu. ...2. Matikan Notifikasinya. ...3. Hapus Akun yang Tak Digunakan. ...4. Perbanyak Sosialisasi di Kehidupan Nyata. ...5. Bersihkan Daftar “Friends” and “Follow” ...6. Cari Kegiatan Lain. ...7. Gunakan Secara Bijak. ...8. Selalu Batasi Apa yang tidak boleh dilakukan ketika bermedia sosial terutama Facebook?Jawaban5 Hal Yang Harus Dihindari Dalam Sosial Media1. Menyinggung SARA. 2. Menggunakan Bahasa Yang Kasar. 3. Menyindir Seseorang. ...4. Berhenti Jadi Drama Queen. ...5. Mengunggah Foto Apa saja manfaat dari media sosial sebagai alat untuk memajukan dan mengembangkan suatu bangsa?JawabanSebagaimana telah diketahui bahwa media sosial akan meningkatkan dan menguatkan "suara" dari individu, masyarakat atau sektor masyarakat. Melalui media sosial sangat memungkinkan setiap warga menyampaikan aspirasi, pendapat/opini, gagasan sehingga mendorong/menunjang pelaksanaan pembangunan yang Apa dampak positif media sosial?JawabanDampak positif dari pengunaan media sosial adalah ... Sebagai media penyimpanan informasi. Yang sangat mudah menyebar melalui situs jaringan sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa menikmati informasi Apa manfaat dari media sosial?JawabanBerikut beberapa manfaat media sosial yang perlu diketahui1. Media sosial sebagai tempat bersosialisasi dengan orang Dapat digunakan untuk mencari informasi, berita dan pengetahuan yang Digunakan sebagai sarana penghibur saat nettizen dilanda bosan dan Bagaimana peran media sosial dalam kegiatan bisnis online?JawabanBerikut merupakan beberapa peran sosial media dalam dunia usaha 1. Sosial media merupakan cara yang mudah untuk mencari tahu lebih banyak mengenai pelanggan Sosial media membantu pencarian target konsumen lebih Sosial media membantu Anda menemukan konsumen baru dan memperluas jangkauan Apa manfaat media sosial bagi remaja?JawabanFungsi media sosial bagi remaja yang pertama adalah bisa dijadikan sebagai tempat bersosialisasi. Tak perlu dipungkiri, media sosial membuat masyarakat menjadi terhubung. Baik itu dekat maupun terbentang oleh jarak dan waktu. Bahkan, kalian juga memiliki koneksi dengan berbagai orang dari seluruh Apa kerugian media sosial?JawabanSitus jejaring sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata
5'Dosa' Pengguna Instagram Paling Sulit Dimaafkan, Fatal Akibatnya. Yuk, lebih bijak berselancar di media sosial Bermain media sosial, khususnya Instagram, saat ini sudah menjadi hal lumrah bagi semua orang. Tak mengenal kalangan muda, dewasa, atau tua, semua orang bisa dan bebas mengekspresikan dirinya di dalam platform media sosial yang
ï»żEmpat Pertanyaan yang Perlu Anda Ajukan tentang Jejaring Sosial Sebagaimana hampir semua penggunaan Internet, jejaring sosial ada Seraya Anda memikirkannya, perhatikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut. 1 Bagaimana Jejaring Sosial Memengaruhi Privasi Saya? ”Dalam banyaknya kata-kata, pelanggaran tidak akan kurang, tetapi orang yang menahan bibirnya bertindak bijaksana.”​—Amsal 1019. Yang perlu Anda ketahui. Bila Anda tidak hati-hati, informasi profil, foto, status terbaru kabar singkat kepada semua di daftar teman Anda, dan komentar Anda tanggapan Anda terhadap status terbaru orang lain bisa terlalu berlebihan. Misalnya, Anda bisa jadi membeberkan alamat rumah Anda, kapan rumah Anda kosong, di mana Anda bekerja, atau di mana Anda bersekolah. Informasi alamat Anda beserta status terbaru seperti ”Kami akan jalan-jalan besok!” sudah cukup bagi seorang pencuri untuk tahu di mana dan kapan bisa beraksi. Perincian lain​—misalnya, alamat e-mail, tanggal lahir, atau nomor telepon Anda—​bisa membuat Anda rentan terhadap pelecehan, intimidasi, atau pencurian identitas. Meski demikian, banyak orang dengan mudahnya membocorkan informasi seperti itu di halaman jejaring sosial mereka. Orang cenderung lupa bahwa apa yang mereka masukkan di Internet bisa menjadi rahasia umum. Bahkan meski status terbaru seseorang sudah diatur khusus ”Hanya Teman”, apa yang mungkin dilakukan oleh teman-teman itu terhadap informasi tersebut berada di luar kendalinya. Ya, apa pun yang dimasukkan ke jejaring sosial hendaknya dipandang sebagai informasi publik atau sebagai bahan yang dapat dengan mudah dijadikan informasi publik. Yang dapat Anda lakukan. Kenali betul pengaturan privasi di jejaring sosial Anda, dan manfaatkan itu. Aturlah agar status terbaru dan foto-foto Anda hanya bisa diakses oleh orang-orang yang Anda kenal dan percayai. Walau begitu, sadarilah bahwa apa yang Anda masukkan, di luar kemauan Anda, bisa menjadi rahasia umum. Periksalah secara berkala halaman Anda, dan tanyai diri Anda apakah hal-hal yang telah Anda cantumkan bisa dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bermoral untuk mencuri identitas atau melacak Anda. Bahkan di antara teman-teman Anda, jangan berbagi informasi yang bisa melanggar privasi Anda atau privasi orang lain. Amsal 1113 Jika informasinya sensitif, gunakan cara lain untuk menyampaikannya. ”Bicara lewat telepon itu lebih pribadi dan jauh lebih terjaga kerahasiaannya,” kata wanita muda bernama Cameron. Intinya. Seorang wanita bernama Kim menarik kesimpulan yang bagus. ”Jika kita berpikir dulu sebelum bertindak,” katanya, ”sedikit banyak kita bisa tetap menjaga privasi di jejaring sosial. Takkan ada masalah, kecuali kita sendiri yang bikin.” 2 Bagaimana Jejaring Sosial Memengaruhi Waktu Saya? ’Pastikan perkara-perkara yang lebih penting.’​—Filipi 110. Yang perlu Anda ketahui. Jejaring sosial bisa menyita waktu dan menyimpangkan perhatian Anda dari berbagai kegiatan yang lebih penting. Seorang wanita bernama Kay mengatakan, ”Semakin banyak teman kita, semakin banyak waktu kita yang tersita di jejaring sosial, dan semakin ketagihan kita jadinya.” Perhatikan komentar beberapa orang yang mengatakan bahwa mereka sulit melepaskan diri. ”Susah sekali mau berhenti pakai jejaring sosial, biarpun kita sebenarnya tidak terlalu suka. Hampir kayak obsesi begitu.”​—Elise. ”Banyak banget yang seru-seru. Ada game, kuis, halaman grup musik favorit, belum lagi melihat-lihat semua halaman profil teman-teman kita.”​—Blaine. ”Itu bagaikan pusaran yang menyedot kita, dan kita baru sadar setelah Mama kita pulang dan mengomel soal piring kotor yang belum kita cuci.”​—Analise. ”Di sekolah, aku ingin cepat-cepat pulang cuma untuk melihat kalau-kalau sudah ada yang menanggapi statusku. Terus, aku mesti balas semua komentar mereka dan melihat-lihat semua foto yang baru mereka pasang. Aku jadi gampang marah-marah sewaktu internetan, dan enggak mau diganggu. Ada lho yang terus-terusan sibuk memasukkan status terbaru​—bahkan sewaktu lagi bertamu dan di tengah malam buta!”​—Megan. Yang dapat Anda lakukan. Waktu adalah sumber daya yang tidak boleh diboroskan. Jadi, cobalah menganggarkannya sama seperti uang. Pertama-tama, tulis jumlah waktu yang menurut Anda masuk akal untuk berjejaring sosial. Lalu, pantau kegiatan Anda selama sebulan, dan lihat seberapa berhasil tekad Anda itu. Jika perlu, buat penyesuaian. Jika Anda orang tua, dan anak remaja Anda menghabiskan terlalu banyak waktu di jejaring sosial, cobalah cari tahu alasannya. Misalnya, dalam bukunya Cyber-Safe Kids, Cyber-Savvy Teens, Nancy E. Willard menunjukkan bahwa penggunaan jejaring sosial yang berlebihan bisa jadi ada kaitannya dengan keresahan, stres, dan rasa minder. ”Banyak remaja begitu mengkhawatirkan status sosial mereka,” tulisnya. ”Jika remaja merasa bahwa mereka baru diakui hanya bila mereka sering berkomunikasi dengan teman-teman lewat media elektronik, mereka bisa semakin ketagihan.” Jangan biarkan jejaring sosial​—atau aktivitas Internet apa pun—​mengganggu persahabatan yang perlu Anda pupuk dengan anggota keluarga Anda sendiri. ”Salah satu ironi dari Internet,” tulis Don Tapscott dalam bukunya Grown Up Digital, ”adalah bahwa itu bisa mendekatkan para anggota keluarga ketika mereka berjauhan, tetapi itu juga bisa menjauhkan mereka ketika mereka sedang di rumah.” Intinya. Gadis bernama Emily berkata, ”Memang sih, jejaring sosial itu cara yang seru untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tapi, tetap saja kita harus tahu kapan menyudahinya.” 3 Bagaimana Jejaring Sosial Memengaruhi Reputasi Saya? ”Reputasi yang baik dan respek jauh lebih berharga daripada perak dan emas.”​—Amsal 221, ”Contemporary English Version”. Yang perlu Anda ketahui. Apa yang Anda masukkan dalam jejaring sosial membentuk reputasi yang bisa jadi sulit untuk dihapus. Amsal 2011; Matius 717 Banyak orang tampaknya tidak sadar akan bahaya ini. ”Sepertinya, saat berjejaring sosial, orang-orang tidak bisa berpikir jernih,” kata seorang wanita muda bernama Raquel. ”Kata-kata mereka jadi lebih berani daripada biasanya. Ada yang tidak sadar bahwa satu saja komentar yang tidak sopan, bisa merusak reputasi mereka.” Reputasi Anda yang rusak oleh jejaring sosial dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang. Grown Up Digital menyatakan, ”Ada segudang cerita tentang para pengguna situs jejaring sosial yang dipecat atau tidak diterima bekerja gara-gara apa yang mereka masukkan di Internet.” Yang dapat Anda lakukan. Amati halaman jejaring sosial Anda dan cobalah melihatnya dari kaca mata orang lain. Ajukan pertanyaan-pertanyaan ini kepada diri sendiri, ’Apakah ini yang ingin saya tampilkan tentang diri saya? Kalau seseorang melihat foto-foto yang saya muat dan mau menggambarkan kepribadian saya, ungkapan apa yang akan ia gunakan? ”Penggoda”? ”Seksi”? ”Gila pesta”? Nah, seperti itukah saya ingin dikenal sewaktu melamar pekerjaan, dan profil seperti itukah yang ingin saya tunjukkan di halaman saya kepada calon bos? Apakah foto-foto ini benar-benar mencerminkan nilai-nilai yang saya junjung?’ Kalau Anda masih muda, pikirkanlah, ’Bagaimana jika orang tua, guru, atau orang lain yang aku segani melihat-lihat halamanku? Apakah aku bakal malu atas apa yang mereka lihat dan baca?’ Intinya. Jika sudah menyangkut reputasi, jangan pernah lupa kata-kata rasul Paulus, ”Kamu menuai apa yang kamu tabur.”​—Galatia 67, Kitab Suci Komunitas Kristiani. 4 Bagaimana Jejaring Sosial Memengaruhi Pertemanan Saya? ”Ia yang berjalan dengan orang-orang berhikmat akan menjadi berhikmat, tetapi ia yang berurusan dengan orang-orang bebal akan mengalami kemalangan.”​—Amsal 1320. Yang perlu Anda ketahui. Pertemanan Anda memengaruhi cara Anda berpikir dan bertindak. 1 Korintus 1533 Jadi, selektiflah soal siapa yang ingin Anda jadikan teman di jejaring sosial. Ada orang yang menerima ajakan pertemanan dari puluhan atau bahkan ratusan orang yang tidak begitu dikenal​—atau tidak dikenal sama sekali. Yang lainnya mendapati bahwa tidak semua orang dalam daftar teman mereka adalah teman bergaul yang baik. Perhatikan penuturan beberapa orang. ”Kalau ada yang menerima ajakan pertemanan dari sembarang orang, pasti runyam deh.”​—Analise. ”Banyak orang yang aku kenal, menambahkan teman ke daftar mereka padahal mereka sebenarnya tidak mau. Alasannya cuma karena mereka tidak mau menyakiti perasaan orang.”​—Lianne. ”Itu sih enggak ada bedanya dengan pergaulan sehari-hari. Kita tetap mesti hati-hati pilih teman.”​—Alexis. Yang dapat Anda lakukan. Tetapkan ’aturan pertemanan’. Misalnya, ada yang membatasi diri sehubungan dengan pertemananb ”Hanya orang yang aku kenal yang kujadikan teman​—bukan yang sekadar aku tahu—​tapi yang benar-benar aku kenal.”​—Jean. ”Aku cuma berteman sama orang yang sudah lama aku kenal. Aku enggak bakal menambahkan orang yang enggak aku kenal.”​—Monique. ”Aku mau menambahkan hanya orang yang aku kenal baik dan yang prinsipnya sama denganku.”​—Rae. ”Kalau aku menerima ajakan pertemanan dari seseorang yang tidak aku kenal, aku abaikan ajakan itu. Enggak susah kok. Semua temanku orang-orang yang aku kenal dan memang sudah jadi temanku di luar dunia maya.”​—Marie. ”Kalau seorang teman mulai memajang foto-foto atau status terbaru yang aku rasa enggak sopan, aku enggak segan-segan langsung menghapus dia. Melihat hal-hal kayak gitu sudah bisa dibilang pergaulan buruk lho.”​—Kim. ”Sewaktu aku punya akun jejaring sosial, aturan privasiku ketat banget. Cuma teman-temanku yang boleh melihat status atau foto-fotoku​—yang lain tidak boleh. Soalnya, aku tidak tahu pasti apakah orang-orang selain teman-temanku itu kawan yang baik buatku. Aku kan tidak tahu siapa mereka​—atau bagaimana reputasi mereka.”​—Heather. Intinya. Dr. Gwenn Schurgin O’Keeffe menulis dalam bukunya CyberSafe, ”Pedoman terbaik adalah berteman hanya dengan orang-orang Anda kenal dan ketahui secara langsung.”c [Catatan Kaki] a Sedarlah! tidak menganjurkan ataupun mengecam penggunaan situs jejaring sosial tertentu. Orang Kristen hendaknya memastikan bahwa mereka tidak melanggar prinsip Alkitab sewaktu menggunakan Internet.​—1 Timotius 15, 19. b Dalam artikel ini, kami membahas pertemanan biasa, bukan dalam konteks bisnis. [Kotak di hlm. 8] LOG KELUAR! Kalau Anda tidak log keluar sewaktu meninggalkan akun jejaring sosial Anda, bisa-bisa orang lain memasukkan sesuatu ke halaman Anda. Menurut pengacara Robert Wilson, hal itu ”sama saja dengan meninggalkan dompet atau ponsel Anda di sebuah meja di tempat umum. Siapa pun bisa dengan mudah memasukkan apa pun ke Dinding Anda”. Sarannya? ”Jangan lupa log keluar.” [Kotak di hlm. 8] MENGUNDANG MASALAH? Survei oleh Consumer Reports menyingkapkan bahwa banyak pengguna jejaring sosial ”rawan dirampok, dicuri identitasnya, dan dikuntit. Lima belas persen orang telah memasukkan alamat terbaru atau rencana jalan-jalan mereka, 34 persen tanggal kelahiran mereka yang lengkap, dan 21 persen orang yang punya anak-anak memasukkan nama dan foto anak-anak mereka”. Pertanyaanpaling sulit itu terdapat dalam salah satu tes rekaman suara yang diselenggarakan jurusan perfilman Sheridan College, Toronto, Kanada. Namun informasi mengenai siapa dia belum terungkap. 3 dari 5 halaman. Khususnya remaja, yang lebih cenderung untuk menggunakan situs media sosial sebagai tempat berbagi foto selfie.
– Eric Qualman – “We don’t have a choice on whether we do social media, the question is how well we do it” Hello pengguna media sosial Indonesia, masih suka gunain Facebook, Twitter, Instagram, atau Path? Pertanyaan tadi membuka berbagai pertanyaan yang hadir sebentar lagi buat para social media addict. Yup, banyak banget pertanyaan yang muncul saat ini seputar media sosial di Indonesia. Apa saja itu? Simak saja berikut ini. Hai Social Media Addict, Apa Kalian Gak Takut Soal Privasi Lo Yang Kesebar? Sebagai pengguna media sosial, saat ini kita tampak tidak pernah menggubris lagi dengan yang namanya privasi. Semua bisa tertangkap dari ratusan status yang hadir setiap harinya. Kita bisa ungkap semuanya dengan mudah lewat ketikan jari. Mulai dari lokasi, lagu apa yang didengarkan, hingga “curhatan” yang hanya terlintas di otak. Dengan mudah kita mengetahui letak hingga masalah orang lain. Namun apakah pengguna media sosial saat ini lebih mementingkan yang namanya selebritas lewat digital atau emang mereka gak sadar kalo privasinya yang mudah diketahui bakal menimbulkan dampak negatif bagi dirinya sendiri? Populer di Media Sosial Buat Apa ya? Pertanyaan ini pun timbul jika kita bisa melihat berapa ratus teman, follower yang mereka miliki melalui akun media sosial mereka. Belum cukup sampai disitu, kita bisa melihat kepopuleran seseorang lewat jumlah like atau love yang mereka miliki disetiap postingannya. Untuk menjadi seorang yang populer lewat socmed, update “sleeping” pun bisa disukai banyak orang. Namun, apakah yang mereka harapkan dari menjadi populer lewat media sosial? apakah ini merupakan salah satu bagian dari gaya hidup yang harus dimiliki saat ini, menjadi selebriti digital agar gak dianggap kuper atau kurang pergaulan? Haruskah Semua Kegiatan Yang Dilakuin Diposting Ke Media Sosial? Mau makan, lagi sibuk, liburan, nongkrong sampe tidur bisa kita lapor ke temen-temen. Buat apa? mungkin biar dianggap masih hidup kali yah. Dari “awake” di pagi hari sampe “sleeping” di tengah malam buta selalu melengkapi timeline yang dapat dilihat oleh banyak orang. Haruskah hal ini dilakuin? Atau mungkin hal ini biar dianggap oleh semua orang bahwa dia memiliki hidup yang jauh luar biasa dibanding orang lain, yang nantinya bisa membuat iri orang lain. Kalo Cuman Jadi Silent Reader Itu Salah Ya? “Ini media sosial bung, bukan koran yang cuman bisa lo liat doang” begitu banyak pengguna media sosial yang menganggap akun silent reader menjadi pengganggu. Bahkan banyak yang rela untuk “unfriend” temannya yang jarang berkomentar, nge-like atau memposting sesuatu. Apakah mereka yang hanya berdiam diri di media ini salah? Padahal mungkin gak ada sesuatu yang mereka pamer di sini, atau memang gak perlu berbasa-basi menyukai dan berkomentar mengenai postingan orang lain. Jenuh Gak Sih Ngeliat Timeline Yang Isinya Itu-Itu Aja? Setujukah kalian kalo saat ini jenuh melihat media sosial yang isinya itu aja? Kalo gak pamer dengan kehidupannya, isinya quote lucu atau gambar menarik yang mereka copas dari akun media sosial populer. Gak jarang mereka menampilkan informasi atau berita yang menjelekkan orang lain yang faktanya belum tentu benar. Hal ini tentunya membuat media sosial yang dianggap paling objektif untuk menilai orang lain. Setiap detik tiap harinya kita selalu membuka aplikasi media sosial lewat gadget yang selalu menemani, apakah kita gak jenuh ngeliat timeline yang isinya itu-itu aja? Lebih Seru Di Media Sosial Yah Daripada Di Kehidupan Nyata? Hangout atau berkumpul bersama teman atau keluarga tampak menjadi memudar maknanya ketika mereka lebih suka menatapi layar handphone mereka masing-masing. Mereka seperti lebih asyik hidup di dunia maya ketimbang dunia nyata. Apakah memang media sosial lebih mengerti mereka dibanding orang lain yang berada tepat di hadapan mereka? Pergeseran ini membuat buat apa kita berkumpul di satu meja jika kita bisa tetap connect lewat media sosial. Sadarkah Banyak Yang Kita Lenyapkan Ketika Bermedia Sosial? Kehidupan nyata kita semakin memudar ketika kita larut bermedia sosial. Benar-benar ngobrol, tertawa bareng dengan candaan orang, hingga bermain sampai membuat kita berkeringat. Semakin lama kita pun lebih suka menghabiskan waktu dan larut di socmed dibanding melakukan kegiatan lain yang jauh lebih bermanfaat. Quote Pertanyaan terakhir, apakah kita menikmatinya hingga gak mungkin bisa hidup tanpa media sosial?
JoanMir bercanda soal masa depannya di MotoGP 2023 (Foto: MotoGP) NORTHAMPTONSHIRE - Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, jadi buruan jurnalis yang ingin tahu tim baru dari juara MotoGP 2020 itu. Mir pun bosan menerima pertanyaan soal masa depannya. Mir akhirnya berkelakar soal masa depannya. Dia menyatakan, akan membalap di F1 pada musim 2023. Nothing’s worse than posting on social media for your business, and the response being
. crickets. We’ve all been there! Avoid those dreaded “crickets” with these 100 questions to ask on social media, and get the conversation What’s the difference between posts that get a response from people and posts that don’t?After all, remember that engagement is KING on social media. Engagements are all of those likes, comments, and shares that we love to people engage with your posts, it does 3 great things1. This tells the social media platform that this is GOOD STUFF. Your post then gets served to more and more people! 2. You get the opportunity to have back-and-forth interaction with your audience, building a stronger relationship with them as you Others get to see that people ENJOY your brand and your page! This is called “social proof”. This only helps to grow your audience and your platform. I think we can all agree that we most definitely want engagement on our pages. One thing that people can get stuck on is whether all social media posts need to be about their business. The answer is
. NO, they do not! In fact, you may find that your most effective posts at generating engagement are ones that are completely unrelated to your of my favorite explanations of this is in Gary Vaynerchuk’s book, “Jab, Jab, Jab, Right Hook.” DEFINITELY get this book and see how it changes your Social Media Marketing! I know that sounds bizarre, but try it out and see for yourself!I always come back to the questions of “Why are people on social media?” and “Why are they following a brand on social media?”People are on social media in general to connect. They want to connect with people in their lives, people they know, and people they want to follow. This is actually the same reason people follow brands on social media!Would you like the graphics to go with these 100 Questions? Grab the 100 Questions Graphics Pack! These 100 questions graphics are ready to post as-is, and also come with the customizable templates. Head here and get the they are likely interested in your products. But they could have just visited your website for CHOSE to follow your brand on social media, which means they want to connect. And the best way to connect is by being personal! Sharing behind the scenes things about you and your life will actually grow your connection with your audience. As unlikely as it seems, showing your audience your new haircut may actually help to build your brand! This truth applies to your posts, your photos, and even your live what are some ideas for getting people to respond?For today, we are going to focus on some post ideas to generate some comments and engagement on your compiled a list of questions to ask on social media to help get the conversation started. Try some out and see what you think!100 Questions to Ask on Social Media to Get the Conversation StartedFill in the BlankMy all-time favorite book is all-time favorite movie is I could travel to one place, it would be I want for Christmas is all-time favorite Christmas movie is best place to enjoy New Year’s Eve is I could be anywhere right now, it would be favorite beverage of choice while working is someone made a movie about my life, it would be favorite way to relax after a long day is food I could eat every day is You RatherWould you rather eat out or order in?Would you rather drive or fly?Would you rather be on stage or in the crowd?Would you rather vacation at the beach or the mountains?Would you rather have a maid or a chef?Would you rather do laundry all day or clean bathrooms all day?Would you rather work in an office or work from home?Would you rather get dressed or stay in pajamas all day?Would you rather have 5 close friends or 10,000 Facebook friends?Would you rather have free Starbucks for a year or free iTunes music for life?Would you rather lose all of your money and valuables or all of your photos?Would you rather be alone or surrounded by annoying people?Would you rather never use social media again or never watch another movie or TV show?Would you rather have an easy job working for someone else or be your own boss but work incredibly hard?NostalgiaWhat was the best book you ever read?What was the best vacation you’ve ever been on?When you were young, what did you want to be when you grew up?What was your first job?What was your first car?Before kids, what did you think you would NEVER do?What was your favorite food as a kid?What do you remember about elementary school?Who was your most interesting teacher?What was cool when you were young, but isn’t cool now?What is one of your earliest memories?When you are old, what will your grandkids ask you to tell stories about?When did something start out badly for you, but in the end it was great?Choosing Only One ThingIf you could eat only 1 food for the rest of your life, what would it be?If you could only listen to 1 kind of music, what would it be?If you only did 1 household chore for the rest of your life, what would it be?If you could only have 1 app on your phone, what would it be?If you could only wear 1 outfit for a month, what would it be?If you could interview 1 person past or present, who would it be?If you could only celebrate 1 holiday every year, what would it be?Gratitude QuestionsWhat are you most thankful for today?Who do you most admire in your life?What is one way someone has helped you this month?Who made a difference in your life as a kid?What is one thoughtful thing someone did for you recently?What is the best thing that has happened so far today?What is one thing you have enjoyed about your job recently?What made you laugh or smile today?What is the best thing about your home?What has improved about your life in the last year?What is something you are looking forward to in the future?How have you made personal or professional progress lately?What is something you get to experience everyday that sometimes you take for granted?This or ThatCoffee or Tea?Mountains or Beach?Early bird or Night owl?Jeans or Sweatpants?City or Country?Saver or Spender?Sweet or Salty?Night out or Night in?Book or Movie?Dogs or Cats?Drive or Fly?Phone call or Text?While walking Podcast or Music?iOS or Android?New clothes or New phone?Rich friend or Loyal friend?Laundry or Dishes?Shopping online or In a store?Pancakes or Waffles?Hot coffee or Iced coffee?TV or Book?Mac or PC?Ninjas or Pirates?Product-Related QuestionsWhat’s your struggle with _________?What questions do you have about __________?If you could suggest one flavor/ product, what would it be?What do you think of our latest product?Personal QuestionsWhat’s the last thing you do before you go to sleep?What’s the first thing you do in the morning?What is your superpower?What’s your favorite TV show?What is your ideal vacation in one sentence?What do you recommend on Netflix?What was the last thing you were really excited about?What’s one thing you hope to accomplish this week?What’s one goal you are setting for the year?Do you do goal-setting? Why or why not?If you could run away today and do anything you liked, what would you do?You can only pick 2. Which ones would it be? list 5 thingsWhere do you get your news?What is the most creative use of emojis that you’ve ever seen?Where do you get most of the decorations for your home?What is your cure for hiccups?What unique thing are you interested in?Things to Ponder/ TriviaWhy are the little styrofoam pieces called peanuts?Why does the Easter Bunny bring eggs? Rabbits don’t lay type of animal is Snuffleupagus?What happens when you put a light saber in water?If nobody buys a ticket to a movie, do they still show it?Does the postman deliver his own mail?What is another word for “thesaurus”?Why does triangularly cut bread taste better than square bread?Why do people say “heads up” when you should duck?Put some of these questions and statements into your social media schedule and see what happens!And if you’d like the 100 Graphics to go with these questions
 head here to download!Want to remember this 100 Questions to Ask on Social Media to Get the Conversation Started article? Save it to your favorite Pinterest board!FREE Download!10 Tips How to Post on Social Media to Grow Your BusinessGive it a try. You can unsubscribe at any time.
MAKALAHSOSIAL MEDIA. DISUSUN OLEH : RYANDA FENDA MADANA CHRISTIAN PUTRA (XI A) SMK FARMASI SENTOSA DHARMA JL. ADE IRMA SURYANI NO. 42 BOJONEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016. KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillahirabbilalamin saya panjatkan kehadirat Allah SWT, saya telah menyelesaikan makalah yang berjudul Sosial Media Makalah ini dibuat untuk menganalisis berbagai dampak

Penasaran memang salah satu sifat manusia. Selama otak manusia masih berfungsi, maka selama itu pula dia akan mempertanyakan sesuatu. Rasa penasaran seseorang nggak akan berhenti jika belum menemukan jawaban. Jika ada yang bertanya padamu akan sesuatu, maka sebaiknya dijawab. Kalau nggak, mereka akan terus bengong kita sering kali memikirkan sesuatu yang aneh. Mempertanyakan hal absurd yang jika kita tanyakan ke orang lain bakal dianggap aneh. Seperti misalnya 10 pertanyaan sulit dijawab ini, kelihatannya nggak penting, tapi akan terus terngiang jika belum Pernah nggak sih punya pikiran aneh kayak gini? Padahal kita udah tahu kalau ular mandinya nggak pakai sabun, tapi tetap pengen ngebayangin gimana jadinya jika ular sabunan2. Jangan kaget jika anak atau adik atau keponakanmu tiba-tiba nanya begini. Nah, kan, bingung mau jawab apa~3. Pertanyaan ngaco seperti ini juga perlu dijawab lo. Masa sih nggak ada jawabannya? 😀4. Pertanyaan sungguh receh yang biasa ditanyakan kaum selow di linimasa media sosial. Limbad kalau jago main badminton, namanya jadi Lim Swee King5. Dua-duanya bisa bener sih. Kecuali kamu ambil lagi sabunnya terus kamu pakai buat sabunan, badanmu sekarang yang kotor6. Hmm, ada yang udah pernah coba? Sepertinya bakal berhasil7. Kayaknya hanya supir truk Pertamina yang bisa menjawab ini. Jangan menjawab sesuatu yang nggak kamu tahu8. Oh, maksudnya, setengah tambah setengah, jadinya mati beneran. Pakai rumus matematika -_-9. Orang Jakarta, Bandung, dan wilayah Jawa lainnya selalu menuju Jogja atau Bali saat study tour, lalu bagaimana dengan orang Jogja dan Bali? Ke mana mereka?10. Pusing, ah! Capek kalau dipikir-pikir terus Begong merupakan momen di mana pertanyaan-pertanyaan aneh semacam itu muncul. Sebenarnya sih nggak penting-penting amat, tapi kalau nggak dijawab kok ada yang mengganjal gitu. Jawabannya juga susah, hanya orang-orang maha kritis yang peka sama pertanyaan semacam ini dan bisa memberikan jawaban. 😀 Tim Dalam Artikel Ini Penulis Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.

.
  • y72lf89xc6.pages.dev/242
  • y72lf89xc6.pages.dev/163
  • y72lf89xc6.pages.dev/334
  • y72lf89xc6.pages.dev/210
  • y72lf89xc6.pages.dev/111
  • y72lf89xc6.pages.dev/346
  • y72lf89xc6.pages.dev/53
  • y72lf89xc6.pages.dev/44
  • y72lf89xc6.pages.dev/212
  • pertanyaan paling sulit tentang media sosial