Meskipunseseorang sudah memiliki potensi dan kemampuan belajar, hendaknya ia tekun mengikuti semua proses pembelajaran yang ada. Ketekunan menjadi faktor apakah seorang pelajar bisa mendapatkan banyak ilmu dan faedah dalam masa belajarnya, baik pembelajaran terhadap suatu bidang ilmu, bersama teman-teman, maupun ketika berinteraksi

loading...Para ulama menerangkan bahwa membaca kisah-kisah para nabi, orang shalih dan ulama lebih disukai daripada mempelajari teori, karena mereka adalah praktek nyata dari teori yang dipelajari. Foto ilustrasi/ist Seorang muslim harus punya target dalam hidupnya. Hindari hidup yang mengalir begitu saja karena sesuatu yang mengalir pasti mengalir dari atas ke bawah. Karena itu harus semangat dan punya target dalam hidup. Target yang kita tetapkan antara lain menjadi orang berilmu , taat, dan masuk surga. Tapi terkadang ada saja penghalang kita dalam menuntut ilmu dan beribadah. Misalnya, sering ngantuk dan malas. Nah, bagaimana kita mau berilmu, jika kita tidak mau berjuang melawan rasa mengantuk. Melawan nikmatnya tidur setelah sholat subuh atau melawan kantuk dan malas saat mau bertahajjud tentu menjadi tantangan tersendiri. Harusnya, kita memang terus bersemangat, meski semangat itu kerap pudar dan kadang menghilang. Baca Juga Nah, salah salah satu cara agar kita bersemangat atau mengembalikan semangat yang pudar adalah dengan membaca kisah-kisah para nabi, orang shalih dan para ulama. Sebab kisah-kisah keteladanan lebih memacu semangat daripada sekedar teori. Dalam bukunya Jaami’u bayaanil ilmi wa fadhlihi, Ibnu Jauzi, disebutkan bahwa Imam Abu Hanifahrahimahullahberkata “Kisah-kisah keteladanan para ulama dan duduk di majelis mereka lebih aku sukai dari pada kebanyakan masalah-masalah fikh, karena kisah-kisah tersebut berisi adab dan tingkah laku mereka untuk diteladani."Jadi, para ulama menerangkan bahwa terkadang membaca kisah-kisah para nabi, orang shalih dan ulama lebih disukai daripada mempelajari teori, karena mereka adalah praktek nyata dari teori yang dipelajari. Kemudian jika kira merasa futur/sedang tidak semangat dalam beragama maka salah satu cara agar semangat lagi adalah dengan melihat dan membaca kembali kisah-kisah bin Husain bin Ali bin Abi Thalib – Zainul Abidin- berkata “Dulu kamidiajarkan tentang sejarah peperangan RasulullahShallallahu alaihi wa sallamsebagaimana Al-Qur’an diajarkankepada kami”. Pernyataan itu dikutip dalam tulisan al-Jaami’ li akhlaaqir لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُون"Sesungguhnya padakisah-kisah mereka para Nabialaihis salamdan umat mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat.Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." QS Yusuf 111Perlu dipahami juga bahwa ilmu tidak didapatkan dengan tubuh yang santai. Dan kita akan sepakat dengan pernyataan tersebut jika membaca kisah-kisa teladan para ulama. Kita ambil contoh para ulama karena bisa saja ada yang berkomentar. “Mereka kan nabi dan Rasul, pantesan bisa seperti itu” Oleh karena itu kita ambil kisah para ulama yang mereka juga sama seperti kita, bukan Nabi ataupun bin Abi Katsirrahimahullahberkata “Ilmu tidak akan diperoleh dengantubuh yang santaitidak bersungguh-sungguh." Imam Syafi’irahimahullahberkata “Tidak mungkin menuntut ilmu orang yang pembosan, merasa puas jiwanyakemudian ia menjadi beruntung, akan tetapiia harus menuntut ilmu dengan menahan diri, merasakan kesempitan hidup dan berkhidmat untuk ilmu, maka ia akan beruntung.”Lalu, Abu Amr bin Ash-Shalah menceritakan biografi Imam Muslimrahimahullah,dalam Shiyanah Shahih Muslim, beliau berkata “tentang sebab wafatnya imam muslim adalah suatu yang aneh,timbul karena kepedihan/kesusahan hidup dalam ilmu.”Imam Syafi’irahimahullahmenambahkan, bahwa tidak akan beruntung orang yang menuntut ilmu,kecuali orang yang menuntutnya dalam keadaan serbakekuranganaku dahulu mencari sehelai kertas pun sangat mungkin seseorang menuntut ilmu dengan keadaan serba ada dan harga diri yang tinggikemudian ia beruntung.”Maka bandingkanlah dengan upaya kita menuntut ilmu sekarang? Hendaknya kita kumpulkan buku-buku dan kisah-kisah mereka yang tidak kalah hebatnya dengan kisah-kisah kepahlawanan dan perjuangan tokoh-tokoh kafir dan fasik bahkan kisah fiktif seperti dalam film, novel dan sejarah mereka. Baca Juga Wallahu'alam wid
AbuSa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu mengatakan: “Selamat datang para wasiat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dahulu beliau mewasiatkan kepada kami agar perhatian terhadap kalian (para penuntut ilmu). (Hadis sahih. Lihat: ash-Shahihah 280). Bila dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyambut para penuntut ilmu, demikian pula Abu
Ilustrasi Puisi Menuntut Ilmu. Sumber Pexels/cottonbro studioIlustrasi Puisi Menuntut Ilmu. Sumber Pexels/Vlada KarpovichGelap terbentang malam yang sunyi, Namun di hatiku menyala api, Semangat belajar tiada pernah luntur, Ilmu menjadi cahaya yang menjelma jendela dunia, Halaman-halaman penuh khazanah berharga, Menuntut ilmu tak pernah usai, Pengetahuan menjadi bekal guru, penuntun terbaik, Menyuluh jalan menuju kesuksesan, Dengan sabar dan bijaksana, Membimbing kami menjadi insan seorang pembelajar sejati, Bukalah hati dan pikiran luas, Dalam setiap kata dan angka, Terletak harta yang tak buku-buku di sekelilingku, Di sana tersimpan harta berlimpah, Kisah-kisah hebat dan pengetahuan luas, Menyemangati perjalanan setiap halaman terselip rahasia, Ilmu yang mendalam menanti penjelajah, Kemauan yang teguh, semangat yang membara, Kucari ilmu, tak kenal ribuan langkah untuk meraihnya, Dengan upaya dan ketekunan yang tulus, Bukan sekadar gelar atau nilai tertinggi, Namun pengembangan diri dan pemahaman yang lelah melanda dan jiwa terkulai, Kuingat pesan sang guru, gemulai, Ilmu adalah obor yang menuntun langkah, Pengetahuan adalah kunci kebebasan puisi-puisi yang menakjubkan, Dalam irama kata-kata yang menggoda, Di dalamnya tersemat pesan-pesan penting, Menuntut ilmu, jadilah insan yang di antara baris-baris kata, Terjangkau oleh jiwa yang haus akan makna, Pelajarilah dunia, saksikan keajaiban, Menggapai mimpi, tak terhingga ilmu adalah perjalanan abadi, Tak hanya di ruang kelas atau sekolah, Namun di mana pun kita berada, Setiap detik adalah kesempatan untuk setiap hari yang cerah atau mendung, Kita terus bergerak, menjelajah ilmu, Menyadari bahwa pengetahuan tak berhenti, Menggelora dalam diri yang ingin adalah api yang membakar semangat, Mengantarkan kita menuju cakrawala yang luas, Belajarlah, jadilah penuntut ilmu sejati, Hingga terbit mentari kesuksesan yang abadi. Subhanallohsebuah kisah yang mungkin sempat kita ragukan kebenarannya, tapi Insya Alloh ini kisah nyata ..Semoga kita dapat mengambil ibroh dari kisah ini.terakhir mari kita simak hadist berikut ini. “Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu agama, pasti Allah membuat mudah baginya jalan menuju surga ” (HR Muslim) KISAHUNTUK PENCARI ILMU. Ada seorang santri dari Indonesia menuntut ilmu di Rubath Tarim pada zaman Habib Abdullah bin Umar Asy-Syathiri. Setelah di sana 4 tah un, santri itu minta pulang. Dia pamit minta izin pulang kepada Habib Abdullah. “Habib, saya mau pulang saja.” “Lho, kenapa?” tanya beliau. “Bebal otak saya ini.
Kisahseorang penggali kubur yang kemudiannya menjadi Ulama’ Besar - Al Shaykh Abdurrahman Al Haffar - di antara ulama' besar di Damsyik, Syria. Sangat Penuntut Ilmu - Kisah seorang penggali kubur yang
Sepertikisah Syaikh Ibnu Mubarak, seorang ulama yang sangat shalih beliau belajar adab 30 tahun lamanya, sedang beliau belajar ilmu 20 tahun lamanya. Seorang penuntut ilmu harus paham dalan outputnya sebagai penuntut ilmu adalah untuk diamalkan bahkan juga mengajarkan ilmu yang dimiliki.
Dikisahkan seorang ulama berwudhu 17 kali dalam semalam demi mendapatkan cahaya ilmu. Kisah ini memberi kita pelajaran bahwa pentingnya menjaga wudhu. Tausyiah. Selasa, 28 Desember 2021 - 22:51 WIB maka jadilah seorang penuntut ilmu. Berikut alasan mengapa penuntut ilmu dimuliakan Allah. Tausyiah. Kamis, 25 November 2021 - 22:48 WIB. .
  • y72lf89xc6.pages.dev/83
  • y72lf89xc6.pages.dev/40
  • y72lf89xc6.pages.dev/320
  • y72lf89xc6.pages.dev/318
  • y72lf89xc6.pages.dev/25
  • y72lf89xc6.pages.dev/375
  • y72lf89xc6.pages.dev/191
  • y72lf89xc6.pages.dev/46
  • y72lf89xc6.pages.dev/320
  • kisah seorang penuntut ilmu